Juni 2008 | Hemat Energi dengan b-panel

Hemat Energi dengan b-panel®

 

Stop global warming!

Begitulah pesan yang disampaikan para pencinta lingkungan dalam memperingati Hari Bumi pada 22 April silam. Pesan tersebut patut diresapi oleh setiap manusia, mengingat saat ini Bumi semakin panas sebagai dampak dari efek rumah kaca.

Emisi gas karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O), dan ChloroFluoroCarbon (CFC) akan meningkatkan efek rumah kaca. Meningkatnya emisi gas tersebut membuat energi matahari terperangkap di atmosfer bumi. Masyarakat pun ramai-ramai menggunakan pendingin udara (AC) dan kipas angin. Pemakaian alat-alat tersebut membuat konsumsi listrik meningkat. Tidak mengherankan PLN pun kelebihan beban.

Seperti disampaikan Dr Ir Eddy Prianto CES, penerima penghargaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2007 untuk “Konsep Rumah Hemat Energi”. Dikemukakannya bahwa dari keseluruhan energi yang diperlukan sebuah gedung perkantoran, hampir 40 persen adalah untuk AC. Sedangkan di perumahan, energi yang dipergunakan untuk AC berkisar 35-38 persen. Penggunaan kipas angin membutuhkan 18-20 persen dari total energi untuk gedung-gedung dan perkantoran. Sedangkan di perumahan mencapai sekitar 20-25 persen. Merujuk data tersebut, tentunya keperluan adanya rumah hemat energi sudah sangat mendesak. Rumah hemat energi harus segera dimasyarakatkan.

Menurut Dr. Eddy Prianto, ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam konsep rumah hemat energi yang diaplikasikan dalam gedung perkantoran ataupun perumahan. Aspek-aspek itu di antaranya skala ruangan dan jumlah ruangan yang terkadang berlebihan. Dalam konsep rumah hemat energi, semakin banyak pepohonan dan aliran udara lewat jendela yang benar akan memberikan kenyamanan. Aliran udara yang baik akan membuat kebutuhan energi untuk AC dan kipas angin bisa ditekan. Untuk mendukung hal itu, ada enam hal yang mesti diperhatikan, yakni pelapis bangunan, penerangan, pemanasan, pendinginan, konsumsi energi, dan pengelolaan limbah.

Dolly Yanto dari Marketing Department PT Beton Elemenindo Putra mengatakan, sebagai bentuk dukungan untuk membuat rumah hemat energi, perusahaannya membuat suatu sistem konstruksi inovatif yang cepat, mudah, hemat, dan memiliki banyak keunggulan lainnya. Produk tersebut dinamakanb-panel®.

Dijelaskan,b-panel®adalah panel beton ringan, yang terdiri dari lapisan Expanded PolyStyrene (EPS) yang diapit oleh dua lapisan wiremesh.

EPS alias styrofoam merupakan material insulator yang ringan, rigid, dan terbuat dari bahan baku plastik. EPS yang digunakan pada b-panel® adalah jenis Fire Retardant (FR). Penggunaan EPS jenis ini bertujuan untuk meningkatkan faktor keamanan pada bangunan sistem b-panel®. Karena jenis FR ini memiliki sifat tidak merambatkan api.

Kepadatan EPS atau biasa disebut density akan mempengaruhi kemampuan EPS untuk menginsulasi thermal dan meredam suara. Semakin tinggi density-nya, EPS tersebut semakin baik menginsulasi thermal dan meredam suara. Density yang digunakan dalam b-panel® adalah 12 kg/m3.

Diharapkan b-panel® ini dapat dijadikan solusi pilihan untuk membuat rumah menjadi hemat energi. Teknologinya dari Italia. Jepang juga sudah menggunakan bahan daur ulang untuk panelnya. Tapi ketika diteliti lebih lanjut panel yang menggunakan styrofoam lebih baik dalam menjaga suhu ruangan tetap dingin”, kata Dolly.

Lebih dingin
Dijelaskan lebih lanjut, b-panel® disebut hemat energi karena menggunakan konsep insulation dan percepatan dalam membangun. Konsep insulation itu dimaksudkan agar b-panel® dapat menjaga suhu udara di ruangan menjadi lebih dingin. Misalnya dibandingkan antara ruangan yang menggunakan dinding konvensional dan ruangan yang menggunakan dinding b-panel®, maka yang lebih dingin adalah ruangan yang memakai dinding b-panel®. Jika pada siang hari, ruangan berdinding konvesional harus menggunakan kipas angin maka ruangan yang pakai b-panel® tidak perlu.

Penghematan energi yang dapat dilakukan b-panel® mencapai 25-30 persen. Kalau tidak menggunakan b-panel® harus menggunakan kipas angin. Sedangkan yang menggunakan AC, komponennya akan bekerja lebih keras, dengan demikian berarti menyedot banyak listrik,” ujar Dolly lagi.

Hemat Biaya
Menggunakan b-panel® juga berarti hemat dana. Jika dibandingkan dengan cara konvensional maka sistem b-panel® lebih hemat, karena pemasangan bisa lebih cepat dan hemat tenaga kerja. Karena b-panel® dikirim ke proyek sudah setengah jadi, bahkan dapat dipotong di pabrik kami sesuai gambar, berikut bukaan pintu dan jendela.

Konsep percepatan pembangunan yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah dengan b-panel® lebih cepat dibandingkan dengan cara konvensional, sebab EPS panel yang digunakan berukuran besar, yakni 1,2 m x 3 m. Selain itu, ada juga ukuran 1,2 m x 6 m. Jika memakai batu bata ukurannya kecil dan harus dipasang satu per satu. Penghematan biaya dari penggunaan b-panel® juga dapat diambil dari penghematan material beton dan pembesian, karena b-panel® adalah load bearing, sehingga dapat mengurangi jumlah dan ukuran kolom dan balok. “Cara konvensional menggunakan kolom dan balok yang banyak dan besar. Batu bata disusun sebagai partisi setelah kolom dan balok struktur jadi, sedangkan b-panel® tidak. Pada b-panel®, dinding itu menjadi tumpuan”, tandas Dolly.

Menurut Dolly, b-panel® juga membuat bangunan lebih tahan terhadap gempa bumi dan badai, serta tahan api dan rayap. Permukaannya rata dan mudah dalam finishing, serta fleksibel terhadap berbagai desain bangunan.

b-panel® ini sudah digunakan pada rumah di Setraduta, BSD Tangerang, dan Gempol Asri Cijerah, gudang pabrik di Kiaracondong dan Soreang, serta pembuatan cold storage“, ujarnya.

Source: Wartakota Newspaper June 2008 [ PDF ]

Begitulah pesan yang disampaikan para pencinta lingkungan dalam memperingati Hari Bumi pada 22 April silam. Pesan tersebut patut diresapi oleh setiap manusia, mengingat saat ini Bumi semakin panas sebagai dampak dari efek rumah kaca.

Berita Terkait:

Print Friendly