Februari 2010 | Pengujian Gempa b-panel di PUSLITBANGKIM Cileunyi

Pengujian Gempa b-panel® di PUSLITBANGKIM Cileunyi


Uji gempa sistem bangunan b-panel di PUSKIM untuk bangunan gedung b-panel yang anti, tahan gempa dan ramah lingkungan

Uji gempa b-panel PUSKIM

b-panel®

Pada tanggal 16 Februari 2010, PT. Beton Elemenindo Putra melakukan pengujian gempa skala penuh (full scale) bangunan b-panel®. Kegiatan tersebut merupakan kulminasi dari perencanaan berbulan-bulan oleh baik kalangan akademis gempa di Universitas Ahmad Jani (UNJANI) dan Politeknik Bandung, pakar pengujian seismik bangunan di fasilitas pengujian, maupun dari tim R&D PT. Beton Elemenindo Putra, sendiri. Sebelumnya pun, PT. Beton Elemenindo Putra sudah melakukan uji simulasi gempa dengan menggunakan benda uji satu bidang dinding saja (2-D) yang hasilnya sangat baik, terbukti jelas keunggulan b-panel® dalam kekuatan aksial dan lateral dibandingkan dinding konvensional. Tetapi didorong keinginan untuk benar-benar membuktikan keunggulan ketahanan gempa b-panel® pada situasi realistis maka dibuatlah benda uji skala penuh yakni bangunan 2 lantai setinggi 6 meter lebih, dengan struktur murni b-panel® (tanpa perkuatan kolom dan balok tambahan) untuk semua dinding, lantai, dan atapnya. Pengujian ini juga untuk membuktikan hasil-hasil penelitian secara teoritis yang sudah memprediksi keunggulan gempa bahan sejenis b-panel® selama ini, seperti misalnya yang dipaparkan oleh seorang akhli dari universitas Indonesia dalam kolom halaman utama harian Kompas 5 Oktober 2009, satu minggu setelah kejadian gempa Padang.

Uji gempa b-panel PUSKIM untuk gedung b-panel anti, tahan gempa dan ramah lingkunganUji gempa b-panel PUSKIM

Pada hari pengujian, fihak PT. Beton Elemenindo Putra juga mengundang beberapa pakar Konstruksi dan Gempa dari mancanegara, untuk membantu menganalisa hasil uji dan juga sebagai saksi hasil uji. Hadir dalam acara itu adalah Mr. Robert Cochrane, CEO dari University of Newcastle, Australia – Singapore Campus, Mr. Peter Schmalfuss dari Jerman, Managing Director Concrete Engineering Pte. Ltd, dan Dr. Didier Petaluma dari Prancis, seorang dosen Teknik Mesin. PT. Beton Elemenindo Putra juga mengundang para partner-installer b-panel®, untuk lebih memperkuat keyakinan para mitra b-panel® akan ketahanan gempa yang dimilki oleh bahan dan sistem bangunan ini.

Dalam pengujian ini, bangunan uji dihubungkan dengan perangkat analisa yang sensitif milik PUSLITBANGKIM, termasuk di antaranya lebih dari 60 buah strain gauge yang ditempatkan di berbagai posisi dalam sruktur bangunan uji yang berfungsi untuk mengukur renggangan gedung ketika terjadi gaya simulasi gempa, dan beberapa Proximity Transducer di setiap sudut bangunan uji untuk mengukur perpindahan/kemiringan gedung secara akurat. Alat-alat sensor tersebut kemudian dihubungkan dengan panel pengontrol yang berfungsi juga untuk data recorder. Untuk mensimulasikan gerakan gedung ketika terjadi gempa sampai zona 6, pada bagian lantai atas bangunan uji terhubung dua buah dongrak hidrolik (Hydraulic Jack) berkapasitas besar (100 ton lebih).

Untuk target standar kekuatan benda uji sampai Zona 6 (zona maksimum gempa wilayah Indonesia), tim R&D PT. Beton Elemenindo Putra bersama-sama dengan tim peneliti dari Poliklinik Bandung dan Universias Ahmad Jani menetapkam target batas ketahanan struktur di tekanan Hydraulic Jack sebesar 6.5 Ton untuk SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) dan sekitar 18 ton untuk SRPMB (Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa). Target ini dihitung berdasarkan koefisien gempa bangunan, dan masa atau berat bangunan yang memang terbantu lebih ringan karena struktur menggunakan b-panel®.

Uji gempa b-panel PUSKIM

b-panel® PUSKIM’s earthquake testing for b-panel®building which is earthquake resistant dan go green

 Sesuai dengan perkiraan perhitungan, hasil dari pengujian gempa menunjukan struktur bangunan uji b-panel® tidak rusak sampai 18 ton gaya dorong hydraulic jack tercapai, malah baru ketika gaya melampaui 25 ton baru terjadi keretakan-keretakan yang besar, dan akhirnya baru setelah gaya melampaui 40 ton, yakni lebih dari 2 x gaya yang ditargetkan, benda uji mengalami kerusakan di bagian sambungan dengan fondasi. Pada saat itu pun, struktur bangunan b-panel® pada dasarnya masih kokoh tanpa terlihat adanya kerusakan struktural yang signifikan. Yang penting pula, integritas bangunan tetap baik tanpa adanya “hujan bata” di mana bongkahan dinding lepas dan berjatuhan. Biasanya hal ini yang menyebabkan korban jiwa apabila terjadi gempa besar. Hal ini membuktikan kekuatan sistem b-panel® adalah sangat unggul, di mana desain fondasi dan sambungan bangunan ke fondasi harus diperkuat extra untuk mengimbangi kekuatan struktur b-panel®. Dari segi daktilitas, sayangnya memang dengan rusaknya sambungan ke fondasi sebelum lendutan bangunan maksimum tercapai, maka hasil daktilitas bangunan dari uji ini tidak teranalisa secara optimal. Tapi yang jelas, pengujian gempa b-panel® ini dilakukan dengan standar prosedur instalasi di lapangan yang sebenarnya, dan tanpa penambahan kekuatan balok dan kolom apapun, dan hasilnya sangat mendukung analisa sebelumnya.

PT. Beton Elemenindo Putra akan terus menelaah dan mengoptimalkan kinerja desain bangunan b-panel® agar ketahanan gempa sistem bangunan b-panel® dapat terus disempurnakan, mengingat kondisi sebagian besar wilayah Indonesia yang rawan gempa besar, dan dengan itu kebutuhan akan bangunan tahan gempa. Tujuan b-panel® dalam hal ini adalah sangat jelas: mengurangi kerugian material dan lebih penting lagi, perlindungan yang lebih baik lagi untuk penguni bangunan, apabila terjadi gempa besar lagi.

Uji gempa sistem b-panel PUSKIM untuk bangunan gedung b-panel yang tahan gempa dan go green

Uji gempa b-panel PUSKIM

Uji gempa b-panel PUSKIM untuk bangunan gedung anti, tahan gempa dan ramah lingkungan

Sumber: b-panel® Marketing Team

Print Friendly