b-foam® Ultralight Façade – Produk yang Dapat Mengurangi Berat Struktural dan Menambah Ketahanan Gempa pada Bangunan

Saat ini penggunaan elemen desain yang unik pada bagian luar bangunan menjadi tantangan untuk arsitek serta pengembang. Hal tersebut berdampak kepada bertambahnya biaya pembangunan, dan bertambahnya beban struktur akibat elemen desain pada bagian luar bangunan. Beban struktur yang bertambah dapat menyebabkan besi penguat struktur yang diperlukan pun akan bertambah. Terlebih lagi, pada kawasan rawan gempa, elemen desain eksterior jatuh dan mematikan, karena ada peluang untuk lepas pada saat terjadinya gempa.

Ra Apartement – Jakarta

UIN – Cibiru

Hotel Neo Gajahmada – Pontianak

Hotel Venus Mangga Dua – Pontianak

Jadi, mengapa elemen desain arsitektural harus dibuat berat dengan mengunakan beton padat? Desain tersebut tidak menanggung beban dan tidak ada alasan untuk membuatnya seperti itu (kualitas beton pracetak yang baik menggunakan spek diatas 300 MPa). Melalui inovasi yang dilakukan oleh PT Beton Elemenindo Putra, produk yang bernama b-foam® Ultra-Light (UL) architectural façade lahir.
Produk ini dapat berfungsi sebagai desain arsitektural, karena beberapa keuntungan produk ini, seperti memiliki umur yang panjang, daya tahan yang kuat terhadap cuaca, daya tahan yang kuat terhadap benturan kecil yang disebabkan oleh binatang (sebagai contoh burung dan kelalawar), dan secara kasat mata produk ini tidak bisa dibedakan dengan desain arsitektural yang terbuat dari beton pracetak. Selain keuntungan yang didapat diatas ada kelebihan lain yang didapat dari UL façades, berat dari produk ini hanya 2% dari beton pracetak. Hal ini membuat berat bangunan akan banyak berkurang, otomatis pondasi, jumlah kolom dan balok yang dibutuhkan akan berkurang, dan bertambahnya kekuatan bangunan terhadap gempa. Disamping itu produk ini juga mudah dipasang dan biayanya lebih rendah jika dibandingkan dengan beton pracetak, serta apabila digunakan untuk menutupi area terbuka maka produk ini akan berfungsi sebagai insulasi termal yang dapat mengurangi penggunaan A/C di dalam bangunan.
Kunci dari berkurangnya berat adalah karena b-foam® UL façade dibuat dari b-foam® Fire-Retardant (FR) EPS foam, yang memiliki berat 1/100 dari berat beton. EPS foam dibungkus oleh serat komposite dan kemudian dilapis formula semen, setelah itu dilapisi acian untuk memberikan tampilan yang seperti beton pracetak.
Pada projek di TB Simatupang Ra Apartement di Jakarta (apartemen dengan 16 lantai) b-foam® UL Façade dikombinasikan dengan b-façade Neo®, hasilnya adalah berat bangunan berkurang 400 ton. Opsi awal adalah hanya menggunakan b-façade Neo® yang terbuat dari EPS foam yang dilapisi beton pracetak (produk ini dibuat oleh PT Beton Elemenindo Perkasa, divisi lain Beton Works), untuk pengurangan berat bangunan sebesar 260 ton dan insulasi termal (b-façade Neo® menggunakan b-foam Neo® karbon-Graphite EPS, yang memiliki nilai R yang lebih tinggi dari b-foam® EPS). Dengan penggunaan b-foam® UL architectural façade tercapai pengurangan berat bangunan tambahan sebesar 140 ton.
Meskipun struktur bangunan seperti pondasi, kolom, dan balok telah didesain dan disetujui sebelum klien mempelajari produk b-foam® UL Architectural façade, TBS Linera akan tetap mendapat keuntungan dari pengurangan beban yang signifikan ini, tidak hanya dari meningkatnya ketahanan bangunan terhadap gempa tetapi juga meningkatnya OTTV (Overall Thermal Transmission Value). yang merupakan indikasi yang baik pada konsumsi listrik jangka panjang. (A/C merupakan komponen di dalam gedung yang mengkonsumsi listrik terbesar)
Contoh instalasi b-foam® UL Facade yang sukses adalah proyek Universitas Islam Nusantara (UIN) yang terletak di Cibiru, Bandung Timur. Produk b-foam® UL Facade dipasang pada enam bangunan baru, untuk membuat gerbang bergaya arsitektur timur tengah. Awalnya metode yang digunakan untuk membuat desain arsitektur bergaya timur tengah adalah dengan cara membuat balok dengan desain diinginkan, dan mengisi daerah yang kosong dengan batu bata. Metode ini bukan hanya memakan waktu yang lama namun berbahaya saat gempa, batu bata bisa jatuh dan menimpa orang. Produk b-foam® UL façade lebih ringan dari GRC sehingga membantu dalam hal transportasi dan pemasangan.
Pada proses pemasangan b-foam® UL façade di Kampus UIN, produk ini telah tahan terhadap uji cuaca: setelah setahun sejak pemasangan beres, daerah kampus UIN dilewati oleh angin tornado dan menyebabkan atap dan rangka besi berterbangan. Akan tetapi b-foam® UL façade tetap terpasang sempurna dalam kondisi angin yang bertiup kencang.
Untuk elemen ultralight façade dengan detail yang rumit, PT BE Putra bekerja sama dengan PT Indocosta – pionir elemen bangunan ultra ringan di Indonesia – dalam produksinya, yang dipersenjatai dengan alat-alat paling mutakhir untuk menghasilkan profil elemen bangunan yang sangat halus.

Medina Apartement – Karawaci

Hotel Grand Tebu – Bandung

Wings Hotel (Aston Lake Resort Sentul) – Bogor

Print Friendly