Styrofoam* adalah bahan yang tidak asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Kebanyakan dari kita mengenalnya sebagai bahan untuk pembungkus / pengepakan (packaging) dan untuk dekorasi, dan sebagian dari kita juga memandangnya sebagai limbah (waste) yang semakin hari semakin menjadi masalah lingkungan yang berat, karena terlihat makin berserakannya cangkir, bongkah, dan lembaran styrofoam sepanjang mata memandang di pembuangan–pembuangan sampah, dan diperburuk citranya dengan fakta bahwa styrofoam ini adalah tidak membusuk (non-biodegradeable), sehingga timbunan sampah styrofoam akan terus bertambah apabila tidak didaur-ulang (recycling) secara profesional.
Sebenarnya istilah styrofoam ini adalah merek dagang milik Dow Chemical Corp dari Amerika Serikat. Jadi, untuk menghargai hak cipta mereka, dari titik ini, artikel ini akan membahas bahan tersebut dengan nama umumnya, yaitu EPS (expanded polystyrene). Untungnya, dengan berkembangnya penelitian akan kegunaan EPS terakhir ini, penggunaan EPS sudah jauh lebih berwawasan dan bertanggung jawab dibanding dengan penggunaan untuk bahan pembungkus (packaging) dan dekorasi. Salah satu contoh penggunaan baru EPS yang populer adalah untuk bahan panel bangunan untuk penahan suhu dan suara, yang juga lebih tahan gempa. Produk-produk panel bangunan dengan menggunakan EPS, seperti contohnya b-panel®, sudah mulai diproduksi dan dipasarkan di Indonesia beberapa tahun terakhir ini, dan sudah mulai mendapat sambutan baik dari konsumen, baik pengembang properti, konsultan/kontraktor, maupun pemilik bangunan. Penggunaan EPS untuk bahan bangunan jauh lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan EPS untuk packaging, karena jangka pemakaiannya yang sangat panjang (bertahun-tahun selama bangunan digunakan), dan bukannya “sekali pakai buang” seperti EPS untuk packaging. Selain itu, sewaktu bangunan suatu hari dibongkar, proses daur ulang EPS dapat dilaksanakan secara sistematis.
Contoh penggunaan EPS yang baru lagi adalah geofoam. Geofoam adalah solusi geoteknik, yakni EPS yang didesain khusus dengan fungsi sebagai pengisi tanah atau material konstruksi lainnya. Sebenarnya solusi Geofoam ini telah digunakan di mancanegara selama lebih dari 30 tahun. Salah satu perushaan EPS terkemuka di Eropa, Jebsen & Jessen, misalnya, dahulunya memproduksi EPS hanya untuk packaging, tetapi saat ini sudah lebih dari 70% omzetnya di Eropa adalah dari penjualan EPS untuk keperluan non-packaging, seperti untuk aplikasi geofoam. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, geofoam adalah baru merupakan suatu megatren teknologi geoteknik. Karena manfaat dan keunggulannya yang sangat jelas, dalam waktu dekat teknologi geofoam ini diperkirakan akan mendominasi dan menggantikan metodologi-metodologi geoteknik konvensional.
Karena berat jenisnya yang sangat ringan (hanya sekitar 1/10, atau 10% dari rata-rata berat tanah urugan), geofoam mengurangi beban yang harus ditanggung oleh tanah dengan sangat signifikan, yang efeknya adalah mengurangi dan memperlambat proses penurunan (settlement) pada tanah dasar dan infrastruktur di dalamnya, serta dapat meningkatkan stabilitas tanah.
Geofoam memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk beratnya (excellent strength-to-weight ratio) dan nilai kekuatan kompresif (compressive strength) yang tinggi, sehingga cocok untuk keperluan konstruksi beban berat, seperti misalnya untuk jalan angkutan berat. Bahkan, geofoam sudah diaplikasikan untuk landasan sebuah bandara!
Beberapa contoh penggunaan Geofoam:
1. Pengganti urugan tanah untuk pembuatan jalan
2. Retaining wall (mengurangi tekanan dan gerakan lateral pada dinding)
3. Pembatas jembatan
4. Undakan pada gedung bioskop
5. Meninggikan elevasi lantai
Keuntungan-keuntungan penggunaan geofoam:
1. Sangat ringan (berat jenis sekitar 1/10, atau 10% dari tanah urugan) sehingga mengurangi dan memperlambat penurunan tanah secara signifikan.
2. Kekuatan kompresi yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk keperluan konstruksi bobot berat.
3. Tahan lama dan umur pemakaian (service life) yang sangat panjang.
- Tidak membusuk (non-biodegradeable) dan tidak teroksidasi oleh udara, air, maupun elemen alam lainnya
- Tahan rayap (dengan treatment khusus)
4. Hemat waktu (= hemat biaya)
- Balok EPS sangat ringan sehingga mengurangi kendala logistik
- Efisiensi peralatan dan tenaga kerja
- Mudah dibentuk dan dipasang
- Instalasi tidak tertunda oleh kondisi cuaca
EPS untuk aplikasi geofoam adalah EPS yang diproduksi secara presisi, sesuai dengan standar-standar teknis internasional, misalnya ASTM 6817 untuk kekuatan kompresi (compressive strength) dan ASTM C578 untuk performa thermal.
Kebanyakan pabrik EPS hanya memproduksi EPS untuk packaging, sehingga sangat sulit untuk mereka peduli, mengerti, dan sanggup mendesain pesanan EPS untuk geofoam secara benar
Jadi, apabila anda tertarik dengan EPS untuk keperluan konstruksi seperti misalnya untuk aplikasi geofoam, pastikan suplier EPS anda memenuhi syarat-syarat berikut ini:
Suplier memproduksi EPS di fasilitas sendiri sehingga kualitas EPS (bahan baku, densitas, pembalokan) akan lebih terjamin. Seringkali seorang suplier mengaku punya pabrik sendiri, pada kenyataan mengambil barang dari pabrik lain.
Suplier mempunyai kapasitas produksi yang tinggi. Volume EPS untuk pemasangan geofoam adalah jauh lebih besar dari kebanyakan volume pemesanan EPS untuk packaging. Pabrik EPS yang biasanya hanya menerima pesanan packaging akan kewalahan untuk memenuhi kebutuhan EPS untuk geofoam Suplier sudah membuat EPS untuk keperluan konstruksi, dan mempunyai tim dan staf ahli (teknik sipil, geoteknis) di dalam organisasinya. EPS untuk geofoam adalah bahan yang harus didesain secara teknis (highly-engineered material), tidak seperti EPS untuk packaging. Suplier yang sudah memproduksi EPS untuk keperluan konstruksi sudah paham benar dengan syarat-syarat EPS mutu konstruksi (construction grade), misalnya dengan persyaratan EPS tipe Fire Retardant (FR).