Q: Membangun rumah dengan EPS…Styrofoam? Ini busa yang biasa dipakai untuk dekorasi kawinan dan packaging? Masak kuat?
A: Lapisan EPS pada b-panel® sama sekali TIDAK memberi kekuatan yang berarti setelah b-panel® terpasang. Lapisan EPS ini pada saat pemasangan semata berfungsi sebagai formwork atau bekisting (“cetakan”) untuk membentuk dua lapis beton betulang yang berprofil lekukan, dimana tepat pada setiap tengah profil lekukan, terdapat kawat baja mutu tinggi (U-50) yang secara efektif menjadikan dinding b-panel® sebagai elemen struktural yang kokoh. Berbeda dengan bekisting pada lazimnya, lapisan EPS ini adalah bekisting permanen, terkubur selamanya dalam lapisan beton dan tidak usah dibongkar lagi setelah pemasangan panel. Setelah panel terpasang, “bekisting” EPS ini berubah fungsinya, menjadi insulasi panas dan suara yang unggul. Kami memproduksi EPS sendiri dengan merek b-foam® dalam pabrik kami, dengan mutu khusus bahan bangunan (Construction-Grade) yang tahan perambatan api (Fire Retardant) dan juga dengan densitas yang memadai.
Q: Apakah b-panel®/b-deck® aman ketika terjadi kebakaran?
A: Ya, dinding b-panel® sudah diuji ketahanan api (fire rating test) secara ekstensif di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman di Cileunyi. Pengujian dilakukan pada temperatur 10000C dan terbukti dinding b-panel® mampu bertahan lebih dari 120 menit tanpa ada retak, bahkan tidak ada api maupun asap yang menerobos dinding. Selain itu, b-panel® yang digunakan pada aplikasi struktur (floor deck yang diaplikasikan di sebuah sekolah internasional di Kuala Lumpur), diuji dengan standar yang lebih tinggi yaitu selama 160/180 menit pada temperatur 10000C. Hasilnya lagi-lagi lulus dengan memuaskan. Tentunya hal ini dikarenakan setiap EPS untuk aplikasi b-panel® selalu ditutupi plester high-strength minimal 25 mm untuk finishing. Selain itu, PT. Beton Elemenindo Putra memproduksi EPS sendiri dengan merk b-foam® dalam pabrik kami sendiri, sehingga terjamin bahwa hanya bahan baku Fire-Resistant (FR) grade saja yang digunakan dalam memproduksi EPS untuk b-panel®.
Q: Apakah sistem bangunan b-panel®/b-deck® tahan terhadap badai dan angin ribut?
A: Ya, b-panel® adalah material pilihan di daerah-daerah yang rentan terhadap badai dan angin ribut, seperti negara-negara di Karibia dan Kepulauan sub-tropis di Samudra Pasifik. Satu contoh dari aplikasi bangunan b-panel® di Haiti: http://www.signahaiti.com/signa/petion-ville-residential-3d-panel-construction
Mirip dengan bagaimana b-panel® mencapai ketahanan gempa yang unggul, sistem pembesian menyeluruh yang melingkupi b-panel® memungkinkan dinding bangunan dengan bentangan 4 m menahan setidaknya perbedaan tekanan 1,2 kPa.
Q: Apakah dinding b-panel®/b-deck® lebih ringan dari dinding bata ringan / AAC?
A: Jawabannya adalah tergantung dari tebal dinding. Dibawah 12cm, dinding bata ringan/AAC sedikit lebih ringan dari dinding b-panel®. Tetapi, dari perbandingan kuat geser maupun kuat tekan, dinding bata ringan sangat lemah dibandingkan b-panel®. Selainitu, dengan sama sekali tanpa fungsi penyangga beban, dinding bata tidak efisien secara struktur. Yang paling kritis adalah, dengan hanya mengandalkan mortar sebagai perekat/spasi rangkap antar bata, begitu lapisan mortar ini retak lepas ketika di guncang gempa, sama sekali tidak ada apapun yang menahan bongkah-bongkah bata ini untuk tidak jatuh dan mencelakakan penghuni bangunan tersebut, bagaimanapun kokohnya struktur suatu bangunan.
Q: Apakah b-panel®/b-deck® kedap air?
A: Walaupun b-panel® sangat unggul untuk menahan kelembaban dibandingkan dinding konvensional, lokasi-lokasi yang rentan terekpos oleh air (misalnya dak atap, lantai kamar mandi, dinding luar sebelum tali air) b-panel® perlu perlakuan yang sama dengan dinding beton pada umumnya. Artinya perlu digunakan waterproofing dengan jenis yang sesuai.
Q: Mengapa b-panel®/b-deck®, dengan berat jenis yang lebih kecil, nilai insulasi akustiknya (STC Value) malah lebih unggul dari material yang berat?
A: Kombinasi dua jenis bahan yang masa jenisnya sangat berbeda (berat-ringan-berat) memberi efek “Mass and Damper” dimana material yang berat, selagi menahan energi getaran (suara), akan ikut bergetar. Lapisan bahan yang ringan dan jauh lebih fleksibel berfungsi sebagai peredam (damper) getaran masa berat yang pertama, sehingga energi getaran tidak dilanjutkan ke masa berat yang satunya. Selain itu, dengan adanya lapisan-lapisan material dengan jenis yang berbeda ini menghasilkan efek “decoupling” dimana seolah-olah ada dua sistem yang berbeda dan sedikit hubungannya satu sama lain.
Q: Thermal dan acoustic bridge bagaimana?
A: b-panel® menggunakan connector wire untuk menghubungkan kedua lempeng wiremesh di sisi luar panel, guna menjaga kekakuan (stiffness) dari panel ketika pemasangan. Walaupun logam adalah penyalur panas dan getaran suara, namun luas penampang wire adalah sangat kecil relatif dengan luas dinding, sehingga efek negatif terhadap kinerja insulasi thermal dan akustik b-panel® adalah minimal, terbukti dari hasil-hasil penelitian selama ini. Dengan proses plastering shotcrete secara bersamaan, seluruh permukaaan EPS panel tertutup penuh dengan reinforced concrete, tanpa joint atau gap yang berpotensi menimbulkan kebocoran termal dan akustik.
Sedangkan panel dak lantai dan atap b-deck® kami sejak 2014 sudah disempurnakan sehingga thermal bridge pada panel menjadi hilang sama sekali.
Q: Apakah dinding b-panel®/b-deck® dapat digantungkan furniture, lukisan, dll?
A: Lapisan akhir b-panel® adalah beton shotcrete dengan ketebalan 2.5cm dan mutu beton K-150 minimum. Dengan kapasitas topang lebih dari 60kg per titik, dinding b-panel® sudah terbukti mampu untuk menggantungkan benda yang cukup berat sekalipun. Pada proyek hotel Santika jalan Raya Kuta, Bali, yang seluruh dinding penyekatnya menggunakan b-panel®, tidak ada masalah keretakan pada dinding yang dipakai untuk menggantung LCD TV di tiap kamar (plus 37” pada lobi), sekalipun terjadi gempa yang cukup besar pada September 2011 di lokasi tersebut.
Q: Semi-prefab: Berarti tidak secepat sistem precast?
A: Betul dan tidak, tergantung lokasi dan kondisi lahan. Memang dengan sistem precast, pemasangan jadi lebih cepat karena tidak harus proses plaster dan aci. Di lain fihak, dengan sama sekali tidak mengandalkan alat berat , kendala logistik dapat diperkecil, terutama untuk proyek low/medium rise dimana kegiatan pembangunan tidak terpusat di satu titik seperti pada suatu high-rise project, tapi tersebar merata pada lahan yang besar. Keunggulan lain dengan sistem semi-prefab dimana panel yang terpasang akan dispray concrete untuk plasternya adalah: terjadinya struktur monolit tanpa sambungan, sehingga kesatuan kekokohan (monocoque rigidity) dinding akan terjamin, dan kebocoran thermal dan akustik dari celah/joint akan terminimalisir.
Q: Ramah lingkungan? Styrofoam ramah lingkungan?
A: EPS, atau yang lebih dikenal sebagai “Styrofoam” (walaupun ini salah kaprah / misnomer, karena Stryofoam adalah merk dagang Dow Chemical Co. untuk jenis material Extruded Polystyrene (XPS), sedangkan EPS adalah jenis Expanded Polystyrene) adalah limbah lingkungan yang sangat buruk, APABILA digunakan untuk aplikasi sekali pakai buang (one-time use) seperti cangkir kopi, dekorasi kawinan, dan packaging. Ini dikarenakan karakteristik EPS yang sangat lama diuraikan oleh alam (non-biodegradeable), sehingga sampah “Styrofoam” banyak terlihat mengambang di sungai dan laut, dan benda-benda ini akan terus mengambang sampai ratusan tahun ke depan.
Fakta EPS adalah: mudah didaur ulang (Di Jepang, 90% dari EPS terdaur ulang, didukung oleh sistem closed loop mereka yang sudah sangat sistematis. Contoh sendiri; Kami mendaur ulang 100% dari EPS panel kami), tidak beracun, tidak menggunakan gas rumah kaca dalam pembuatannya. EPS untuk insulasi bangunan pada b-panel® adalah tepat guna, dimana karakteristik durabilitas tinggi EPS adalah seirama dengan penggunaanyA: bangunan akan terus digunakan jangka panjang, bahkan mencapai lintas-generasi.
Yang terpenting adalah: selama penggunaan bangunan b-panel®, konsumsi listrik A/C akan selalu lebih rendah secara sangat signifikan (dari hasil estimasi lebih dari 30%), sedangkan A/C adalah sumber konsumsi terbesar listrik sebuah hunian (hampir mencapai 40% dari total pemakaian). Di Indonesia, khususnya pada jaringan listrik Jawa-Bali, lebih dari 70% pembangkitan listrik dari bahan bakar fosil, dengan mayoriasnya batu-bara, bahan bakar fosil yang paling bermasalah untuk perubahan iklim. Jadi dengan mengurangi beban A/C secara signifikan, emisi karbon dioksida akan berkurang dengan signifikan pula. Dengan portfolio proyek b-panel® selama ini (lebih dari 50 proyek), pengurangan emisi karbon hampir mencapai 10 kiloton per tahunnya. Efek ini permanen dan kumulatif dengan terus bertambahnya proyek-proyek yang menggunakan b-panel®.
Q: Apakah produk b-panel® dapat dibuat dengan sistem pracetak (precast)?
A: Ya. Saat ini PT Beton Elemenindo Perkasa (perusahaan afliasi b-panel®) sudah memproduksi panel fasad beton pracetak dengan b-panel® di dalamnya, yang diberi merek dagang b-facade®. Untuk produksinya, kami menggunakan teknologi tilting table terbaru dari Jerman, untuk kualitas finishing panel beton yang terbaik dan mempercepat proses produksi. b-facade® memiliki banyak keunggulan, di antaranya adalah lebih ringan, serta memiliki insulasi suara dan termal yang baik dibandingkan panel precast beton biasa.
Q: Apakah expanded polystyrene (EPS) bisa digunakan untuk rumah terapung?
A: Bisa, karena EPS terdiri dari 98% udara, sehingga memiliki daya pengapungan yang baik sekali. EPS banyak digunakan pada struktur terapung. Selain itu, sistem terapung dengan menggunakan EPS memiliki faktor keamanan yang sangat baik dibandingkan menggunakan drum atau material lainnya karena EPS tidak mudah tenggelam – tidak bisa bocor air seperti drum karena daya apung yang terdiri dari banyak sekali sel-sel udara. PT. Beton Elemenindo Putra sudah berhasil menawarkan solusi struktur terapung dalam bentuk struktur terapung b-foam®. (Tautan ke http://b-foam.com/aplikasi-floating-structure.php)
Q: Apakah bangunan yang menggunakan b-panel®/b-deck® dapat digunakan kembali setelah kebakaran? Bagaimana dengan EPS di dalamnya?
A: Bisa. Pertama kali, bangunan harus dicek kembali apakah secara struktur masih layak setelah kebakaran. Pada saat kebakaran EPS akan mulai leleh pada suhu 100oC, meskipun tidak termakan api. Pelelehan EPS tidak akan menganggu struktur karena EPS hanya berfungsi sebagai insulasi termal dan suara. Dinding akan tetap kokoh karena kekuatannya terletak pada microcolumn yang dibentuk oleh beton dan wiremesh. Jika struktur masih kuat, insulasi dapat dimasukkan lagi untuk memberikan lagi redaman termal dan suara dengan cara penyuntikan dengan menggunakan polyurethane foam system.
Q: Untuk floor panel b-deck® apakah EPS di dalamnya akan menyusut jika dibebani?
A: Tidak, karena EPS memiliki ketahanan aksial (compressive strength) yang baik. Selama pembebanan axial yang dilakukan dilakukan pada EPS masih pada batas kuat tekan EPS, maka ketebalan EPS akan kembali seperti semula tanpa penyusutan. EPS dengan densitas yang berbeda akan mempunyai kuat tekan yang berbeda pula. Diagram berikut menunjukkan compressive strength untuk EPS dengan densitas 12 kg/m3, di mana sampai dengan kuat tekan 25 MPa, EPS masih dalam batas elastisitasnya.